Pelayanan gizi di rumah sakit adalah
pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan
klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien
sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses
perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering
terjadi kondisi klien / pasien semakin buruk karena tidak diperhatikan keadaan
gizinya. Pengaruh tersebut bisa berjalan timbal balik, seperti lingkaran setan.
Hal tersebut diakibatkan karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi tubuh
untuk perbaikan organ tubuh. Fungsi organ yang terganggu akan lebih terganggu
lagi dengan adanya penyakit dan kekurangan gizi. Disamping itu msalah gizi lebih
dan obesitas yang erat hubungannya dengan penyakit degeneratif, seperti
diabetes mellitus, penyakit jantung koroner dan darah tinggi, penyakit kanker,
memerlukan terapi gizi medis untuk membantu penyembuhannya.
Masalah gizi klinis adalah masalah gizi
yang ditinjau secara individual mengenai apa yang terjadi dalam tubuh
seseorang, yang seharusnya ditanggulangi secara individu. Demikian pula masalah
gizi pada berbagai keadaan sakit yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi proses penyembuhan, harus diperhatikan secara individual. Adanya
kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait dengan gizi, nutrition
related disease pada semua kelompok rentan dari ibu hamil, bayi, anak,
remaja, dewasa, dan usia lanjut, semakin dirasakan perlunya penanganan khusus.
Semua ini memerlukan pelayanan gizi yang bermutu untuk mempertahankan status
gizi yang optimal, sehingga tidak terjadi kurang gizi dan untuk mempercepat
penyembuhan.
Terapi gizi atau asuhan gizi yang
menjadi salah satu faktor penunjang utama penyembuhan tentunya harus
diperhatikan agar pemberian tidak melebihi kemampuan organ tubuh untuk
melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi gizi harus selalu disesuaikan seiring
degan perubahan fungsi organ selama proses penyembuhan. Dengan kata lain,
pemberian diet pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan
keadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium, baik pasien rawat inap
maupun rawat jalan. Upaya peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat baik
di dalam maupun di luar rumah sakit, merupakan tugas dan tanggung jawab tenaga
kesehatan, terutama tenaga yang bergerak di bidang gizi.
Tujuan utama asuhan gizi adalah memenuhi
kebutuhan zat gizi pasien secara optimal baik berupa pemberian makanan pada
pasien yang dirawat maupun konseling gizi pada pasien rawat jalan. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama tim yang terdiri dari unsur
terkait untuk melaksanakan urutan kegiatan, yang dikelompokkan menjadi lima (5) kegiatan, yaitu :
- Membuat
diagnosis masalah gizi.
- Menentukan
kebutuhan terapi gizi dengan mempertimbangkan 3 macam kebutuhan, yaitu (1)
penggantian, (2) pemeliharaan, dan (3) penambahan akibat kehilangan yang
berkelanjutan dan untuk pemulihan jaringan dengan berpedoman pada : tepat
gizi (bahan makanan), tepat formula, tepat bentuk, tepat cara pemberian,
serta tepat dosis dan waktu.
- Memilih
dan mempersiapkan bahan / makanan / formula khusus (oral, enteral, dan
parenteral) sesuai kebutuhan.
- Melaksanakan pemberian makanan.
- Evaluasi / pengkajian gizi dan pemantauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar