Warung Blogger />

Sabtu, 19 Januari 2013

Anak Anda Gemuk, Apakah Harus Bangga?


Indonesia pada saat ini mengalami permasalahan masalah gizi ganda, di mana ketika permasalahan gizi kurang belum terselesaikan, muncul permasalahan gizi lebih. Gizi kurang banyak dihubungkan dengan penyakit - penyakit infeksi, maka gizi lebih (overweight) atau obesitas dianggap sebagai sinyal awal munculnya kelompok penyakit-penyakit degenerative / non infeksi (Non Communicable Diseases).


Jumat, 18 Januari 2013

Proses Asuhan Gizi Rumah Sakit



       Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi klien / pasien semakin buruk karena tidak diperhatikan keadaan gizinya. Pengaruh tersebut bisa berjalan timbal balik, seperti lingkaran setan. Hal tersebut diakibatkan karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi tubuh untuk perbaikan organ tubuh. Fungsi organ yang terganggu akan lebih terganggu lagi dengan adanya penyakit dan kekurangan gizi. Disamping itu msalah gizi lebih dan obesitas yang erat hubungannya dengan penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, penyakit jantung koroner dan darah tinggi, penyakit kanker, memerlukan terapi gizi medis untuk membantu penyembuhannya.

       Masalah gizi klinis adalah masalah gizi yang ditinjau secara individual mengenai apa yang terjadi dalam tubuh seseorang, yang seharusnya ditanggulangi secara individu. Demikian pula masalah gizi pada berbagai keadaan sakit yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan, harus diperhatikan secara individual. Adanya kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait dengan gizi, nutrition related disease pada semua kelompok rentan dari ibu hamil, bayi, anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut, semakin dirasakan perlunya penanganan khusus. Semua ini memerlukan pelayanan gizi yang bermutu untuk mempertahankan status gizi yang optimal, sehingga tidak terjadi kurang gizi dan untuk mempercepat penyembuhan.

      
       Terapi gizi atau asuhan gizi yang menjadi salah satu faktor penunjang utama penyembuhan tentunya harus diperhatikan agar pemberian tidak melebihi kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi gizi harus selalu disesuaikan seiring degan perubahan fungsi organ selama proses penyembuhan. Dengan kata lain, pemberian diet pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium, baik pasien rawat inap maupun rawat jalan. Upaya peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat baik di dalam maupun di luar rumah sakit, merupakan tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan, terutama tenaga yang bergerak di bidang gizi.

       Tujuan utama asuhan gizi adalah memenuhi kebutuhan zat gizi pasien secara optimal baik berupa pemberian makanan pada pasien yang dirawat maupun konseling gizi pada pasien rawat jalan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama tim yang terdiri dari unsur terkait untuk melaksanakan urutan kegiatan, yang dikelompokkan menjadi lima (5) kegiatan, yaitu :
  1. Membuat diagnosis masalah gizi.
  2. Menentukan kebutuhan terapi gizi dengan mempertimbangkan 3 macam kebutuhan, yaitu (1) penggantian, (2) pemeliharaan, dan (3) penambahan akibat kehilangan yang berkelanjutan dan untuk pemulihan jaringan dengan berpedoman pada : tepat gizi (bahan makanan), tepat formula, tepat bentuk, tepat cara pemberian, serta tepat dosis dan waktu.
  3. Memilih dan mempersiapkan bahan / makanan / formula khusus (oral, enteral, dan parenteral) sesuai kebutuhan.
  4. Melaksanakan pemberian makanan.
  5. Evaluasi / pengkajian gizi dan pemantauan.

OSTEOPOROSIS Bag. 2: Implikasi Kebutuhan Gizi


                 Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai definisi dan sekilas penjelasan tentang osteoporosis atau yang sering kita kenal sebagai penyakit tulang keropos. Kali ini akan dibahas mengenai bagaimana peranan zat-zat gizi khususnya mineral dalam proses terjadinya osteoporosis.      
Mineral akan hilang pada masa tua dan relatif meningkat khususnya pada kaum wanita pasca menopause. Oleh karena itu manajemen diet merupakan faktor yang sangat berperan dalam memelihara kesehatan tulang sejak dini sehingga akan mengurangi kerusakkan tulang saat masa tuanya. beberapa zat gizi memang mempunyai peranan penting dan berimplikasi secara langsung maupun tidak langsung pada terjadinya terjadinya osteoporosis. Zat-zat gizi tersebut diantaranya:

Rabu, 16 Januari 2013

OSTEOPOROSIS = Tulang Keropos




Sebuah penelitian yang dilakukan di Ameriaka menunjukan bahwa osteoporosis mengancam 28 juta penduduk AS dan 80 % diantaraya adalah pada kaum wanita. Terdapat 24 % atau sekitar 2 juta kasus  patah tulang pinggul meninggal di tahun pertama. Dengan kata lain, semakin banyak jumlah penduduk wanita dan jumlah penduduk manula disuatu negara maka akan semakin tinggi pula resiko peningkatan angka penderita osteoporosis di negara tersebut. Selain itu, pada anak perempuan yang mengalami menarche pada usia diatas 15 tahun, resiko akan menderita resiko osteoporosis lebih besar.


5 Cm with Gofress

Akhir-akhir ini sempat booming film berjudul  5 cm yang cukup mendapatkan apresiasi dari masyarakat luas dengan berhasil mencapai 10 juta penonton setelah 10 hari penayangannya. Film ini memberikan banyak sekali pelajaran dan motivasi bahwa jangan takut untuk menggapai mimpi, karna jika anda bersungguh-sungguh dan berusaha untuk menggapainya, mimpi itu akan sangat dekat hanya 5 cm di depan kening anda. Lalu apa hubungannya dengan judul artikel ini, silahkan anda baca artikel ini selengkapnya. J